Quantcast
Channel: Cabe Rawit
Viewing all articles
Browse latest Browse all 10

Kyai Bener-bener Kagak Ilmiyah!!!

$
0
0

Soal Jumlah Feremfuan dan laki-laki

Cabe Rawit : “Kyai, kenafa jumlah feremfuan lebih banyak dibanding laki-laki?”
Kyai Tukul : “Itu karena proses penciptaan perempuan jauh lebih mudah daripada laki-laki”
Cabe Rawit : “Maksud kyai?”
Kyai Tukul : “Begini, kalau perempuan, sewaktu sudah berbentuk janin sempurna, proses finishingnya tinggal dibelah saja tengahnya. Tapi kalau laki-laki, sewaktu finishing ada proses menarik-narik bagian tengah sampai berbentuk seperti pohon kelapa, lalu kemudian disempurnakan dengan membuat dua bulatan di bawahnya. Kadang-kadang ada juga yang reject, misalnya kurang satu atau malah kelebihan satu. Makanya lebih lama membuatnya”
Cabe Rawit : “Oooh…” :shock:

 

Soal Waktu Salat Faling Utama

Suatu ketika, kyai Tukul ketahuan belum salat dhuhur, fadahal waktu hamfir menjelang ashar. Cabe Rawit kemudian bermaksud menyindir kyai Tukul dengan cara fura-fura bertanya.
Cabe Rawit : “Kyai, setahu ane waktu melaksanakan salat yang faling utama adalah di awal waktu. Betul gak kyai?”
Kyai Tukul : (sadar sedang disindir santrinya) “Memang betul. Tapi ada yang jauh lebih utama, yaitu melaksanakannya di akhir waktu”.
Cabe Rawit : “loh… kenafa kyai?”
Kyai Tukul : “Jika kita melaksanakan salat di akhir waktu mendekati waktu salat selanjutnya, maka kita akan mendapatkan dua pahala. Pertama, pahala karena melaksanakan salat. Kedua, pahala karena tidak jadi bermaksiyat, yaitu meninggalkan salat. Seperti halnya orang yang akan berzina, tapi kemudian tidak jadi, ia akan mendapat pahala atas perbuatannya mengurungkan niat untuk berzina”.
Cabe Rawit : “Oooh…” :shock:

 

Soal Alasan berpoligami

Kyai Tukul baru saja melangsungkan fernikahan dengan istri keduanya. Ya, kyai Tukul berpoligami. Cabe Rawit yang memang serba ingin tahu dan kritis pada satu kesempatan memberanikan diri untuk bertanya kefada kyai Tukul.
Cabe Rawit : “Kyai, kenafa kyai memutuskan untuk menikah lagi?”
Kyai Tukul : “Itu karena Siti Juleha (nama istri keduanya) bersedia saya nikahi”
Cabe Rawit : “Oooh…” :shock:

 

Soal Kuntil Anak

Dalam kesempatan pengajian di masjid sehabis salat isya, kyai Tukul menasihati fara santrinya agar tidak fercaya afalagi takut kefada makhluk halus atau hantu seferti sundel bolong, kuntil anak, sundel bolong, pocong dan yang semacamnya. Saat asyik memberikan materi, kyai Tukul kebelet kefengen fifis. Maka beranjaklah beliau ke WC yang kebetulan bersebelahan dengan masjid. Tak dinyana, kyai Tukul bertemu dengan kuntil anak di WC tersebut. Kontan saja beliau berteriak-teriak ketakutan lalu kemudian semafut, pingsan. Setelah siuman, Cabe Rawit bermaksud mengolok-olok kyai Tukul.
Cabe Rawit : “Kyai kok seferti yang ketakutan setengah mati samfai fingsan segala. Kenafa kyai?”
Kyai Tukul : “Saya melihat kuntil anak!”
Cabe Rawit : “loh, bukannya kyai sendiri yang bilang kalau kita kagak usah takut dengan makhluk begituan?”
Kyai Tukul : “Iya betul, tapi masalahnya kuntil anak yang satu ini jeleknya kebangetan!”
Cabe Rawit : “Oooh…” :shock:


Posted in Agama, Cabe Rawit, Celotehan, Cerita, Curhat, Dakwah, Humor, Iseng, Kisah, Manhaj, Nasihat, Pendidikan, Renungan, Sampah, Satire, Umum

Viewing all articles
Browse latest Browse all 10

Latest Images

Trending Articles